Menu

Hujan Deras Sebabkan 27 Titik di Samarinda Terendam Banjir, Warga Dievakuasi ke Tempat Aman

Rabu, 22 Oktober 2025 22

Hujan Deras Sebabkan 27 Titik di Samarinda Terendam Banjir, Warga Dievakuasi ke Tempat Aman

Sumber : Tiktok @ibenki, Kondisi Banjir di Samarinda

Penulis: Deny | Editor: Val

Samarinda, 22 Oktober 2025 — Hujan deras yang mengguyur Kota Samarinda sejak Rabu siang (22/10) menyebabkan sedikitnya 27 titik di berbagai wilayah kota terendam banjir. Sejumlah kawasan seperti Jalan Pramuka, Simpang Lembuswana, Alaya, hingga Kelurahan Air Hitam menjadi daerah paling parah terdampak dengan ketinggian air mencapai 30 hingga 70 sentimeter.

Menurut laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Samarinda, curah hujan tinggi selama hampir tiga jam membuat sistem drainase di beberapa titik tidak mampu menampung debit air yang meningkat tajam. Selain genangan, dua lokasi longsor juga dilaporkan terjadi di kawasan Gang Nyiur III, Air Hitam, yang menyebabkan material tanah menutup sebagian jalan dan mengancam permukiman warga.

“Kami terus memantau kondisi lapangan. Tim gabungan bersama relawan sudah bergerak melakukan evakuasi di titik-titik rawan,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Samarinda saat dikonfirmasi sore tadi.

Banjir kali ini juga menyebabkan arus lalu lintas lumpuh di beberapa ruas jalan utama. Sejumlah kendaraan dilaporkan mogok, sementara beberapa warga harus menyeberang dengan bantuan perahu karet. Bahkan, di kawasan pergudangan, sebuah kontainer dilaporkan hanyut terseret arus air akibat derasnya aliran banjir.

Tim Brimob Polda Kaltim turut dikerahkan untuk membantu proses evakuasi warga terdampak, khususnya di daerah dataran rendah yang terendam parah. “Kami fokus pada penyelamatan warga dan pengamanan akses jalan yang masih bisa dilalui,” ungkap Komandan Satuan Brimob Polda Kaltim.

Hingga malam ini, petugas masih melakukan penyisiran di sejumlah titik genangan yang belum surut. Sedikitnya 14 titik masih tergenang, terutama di daerah yang berdekatan dengan aliran Sungai Karang Mumus. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi hujan susulan, mengingat kondisi tanah yang sudah jenuh air dapat meningkatkan risiko longsor dan banjir lanjutan.

BPBD Kota Samarinda juga membuka posko siaga banjir di beberapa lokasi strategis untuk membantu warga yang membutuhkan tempat mengungsi sementara. Warga diminta segera melapor apabila terdapat kerusakan atau korban terdampak di lingkungan sekitar.


Peristiwa banjir ini kembali menjadi pengingat akan pentingnya perbaikan sistem drainase dan pengelolaan daerah resapan air di Kota Samarinda, yang selama ini kerap menjadi langganan banjir ketika curah hujan tinggi.