Menu

Pemkab Kukar Optimalkan Teknologi Pertanian Demi Wujudkan Swasembada Pangan

Sabtu, 24 Mei 2025 59

Pemkab Kukar Optimalkan Teknologi Pertanian Demi Wujudkan Swasembada Pangan

Pemkab Kukar Optimalkan Teknologi Pertanian Demi Wujudkan Swasembada Pangan

Penulis: Jati | Editor: Zqr

TENGGARONG – Upaya Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) dalam meningkatkan produktivitas pertanian terus digalakkan melalui penerapan teknologi modern. Salah satu langkah nyata yang dilakukan ialah penggunaan alat tanam padi otomatis (rice transplanter) oleh kelompok tani di Desa Bangun Rejo, Kecamatan Tenggarong Seberang.

 

Bupati Kukar, Edi Damansyah, secara langsung meninjau pemanfaatan alat tersebut pada Sabtu (24/5/2025). Kunjungan ini merupakan bagian dari dukungan Pemkab terhadap transformasi pertanian menuju mekanisasi yang lebih efisien dan berkelanjutan.

 

“Dengan rice transplanter, proses tanam padi menjadi lebih cepat, rapi, dan efisien. Ini sangat membantu mengurangi beban petani dan meningkatkan hasil produksi,” ujar Edi.

 

Ia menyatakan bahwa penggunaan teknologi ini merupakan bagian dari strategi besar Pemkab Kukar dalam mewujudkan swasembada pangan. Diharapkan, dengan modernisasi alat pertanian, Kukar mampu mencapai target tanam hingga tiga kali dalam setahun.

 

Selain efisiensi, rice transplanter juga dinilai mampu meningkatkan kualitas pertumbuhan padi karena penanaman dilakukan secara seragam dan optimal. Hal ini memberikan keuntungan bagi petani dari sisi biaya operasional maupun hasil panen.

 

Edi juga menekankan pentingnya keterlibatan generasi muda dalam sektor pertanian. Ia menyampaikan bahwa dengan modernisasi, sektor pertanian menjadi lebih menarik bagi kaum milenial yang melek teknologi.

 

“Kami ingin petani milenial tumbuh di Kukar. Teknologi seperti ini bisa mendorong regenerasi petani dan memastikan keberlanjutan produksi pangan,” katanya.

 

Dalam kesempatan tersebut, Edi berdialog dengan para petani dan menyampaikan bahwa Pemkab akan terus menyediakan dukungan berupa alat mesin pertanian (alsintan), pelatihan teknis, serta perluasan akses permodalan dan pasar.

 

“Modernisasi pertanian bukan hanya soal alat, tapi juga soal sistem. Kita butuh kolaborasi antara petani, penyuluh, dan pemerintah agar pertanian Kukar naik kelas,” tegasnya.

 

Ia juga menyebut bahwa program ini akan diintegrasikan dengan gerakan diversifikasi pangan dan peningkatan kapasitas kelompok tani melalui pelatihan rutin.

 

“Langkah ini adalah komitmen kami untuk menjadikan Kukar sebagai lumbung pangan di Kaltim. Dengan inovasi dan kerja keras, target itu bisa kita capai bersama,” pungkasnya.