Skema Hemat Dispora Kukar Jaga Fungsi Stadion Sultan Aji Imbut Tetap Optimal

Kamis, 15 Mei 2025 26

Skema Hemat Dispora Kukar Jaga Fungsi Stadion Sultan Aji Imbut Tetap Optimal

Penulis: Jati | Editor: Zqr

TENGGARONG — Kebijakan efisiensi anggaran yang tengah dijalankan pemerintah pusat turut berdampak pada pengelolaan berbagai fasilitas publik, termasuk Stadion Sultan Aji Imbut. Namun, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kutai Kartanegara (Kukar) menegaskan bahwa stadion tetap akan dipelihara secara terukur melalui skema hemat yang difokuskan pada aspek vital.

 

Plt Kepala Dispora Kukar, Aji Ali Husni, menyebutkan bahwa pemeliharaan dilakukan dengan mengedepankan fungsi utama stadion. “Kami akan memprioritaskan elemen vital yang benar-benar dibutuhkan untuk memastikan stadion tetap layak digunakan,” kata Aji.

 

Elemen yang menjadi fokus pemeliharaan antara lain pencahayaan utama, kualitas lapangan, fasilitas sanitasi, dan ruang ganti. Dispora Kukar menerapkan metode rotasi zona dalam pelaksanaan perawatan untuk menyesuaikan dengan keterbatasan anggaran.

 

“Kami ingin stadion bisa tetap nyaman digunakan walaupun tidak semua bagian diperbaiki sekaligus,” ujarnya. Metode ini dianggap sebagai solusi efektif untuk menjaga fungsionalitas stadion tanpa membebani keuangan daerah.

 

Di tengah keterbatasan tersebut, Dispora Kukar juga membuka opsi kerja sama dengan komunitas olahraga dan sektor swasta. Tujuannya adalah mewujudkan pengelolaan bersama yang lebih mandiri dan berkelanjutan. “Ke depan kita ingin stadion bisa dikelola lebih mandiri, termasuk menjajaki pola pengelolaan campuran antara pemerintah dan mitra lokal,” jelasnya.

 

Partisipasi masyarakat juga menjadi bagian penting dari strategi perawatan. Dispora mendorong warga untuk turut menjaga dan merasa memiliki fasilitas yang ada. “Masyarakat perlu merasa memiliki. Dengan keterlibatan semua pihak, beban pemeliharaan tidak hanya di tangan pemerintah,” tambahnya.

 

Dengan skema ini, Dispora berharap Stadion Sultan Aji Imbut dapat tetap menjadi ruang terbuka olahraga dan sosial yang aman dan layak pakai. Strategi hemat ini juga ditujukan sebagai model pengelolaan aset publik lain di tengah keterbatasan anggaran.

 

Langkah kolaboratif ini menjadi wujud komitmen pemerintah untuk terus menjaga kualitas pelayanan publik secara efisien dan inklusif.