Menu

Kemarau Panjang Ancam Produksi Padi di Desa Segihan, Petani Didorong Beradaptasi

Senin, 24 Maret 2025 48

Kemarau Panjang Ancam Produksi Padi di Desa Segihan, Petani Didorong Beradaptasi

Kemarau Panjang Ancam Produksi Padi di Desa Segihan, Petani Didorong Beradaptasi

Penulis: Jati | Editor: Zqr

 

TENGGARONG – Musim kemarau yang berkepanjangan menjadi tantangan berat bagi petani di Desa Segihan, Kecamatan Sebulu. Ketergantungan pada pola tanam yang mengandalkan curah hujan membuat produksi padi di desa ini terancam menurun drastis.

 

Sekretaris Desa Segihan, Setiono Anitabhakti, mengatakan bahwa dalam kondisi cuaca normal, petani bisa melakukan panen hingga dua kali setahun. Namun, jika musim kemarau berlangsung lebih lama dari biasanya, produksi padi bisa menurun signifikan dan meningkatkan risiko gagal panen.

 

"Saat hujan cukup, panen bisa dua kali setahun. Tapi jika kemarau berkepanjangan, hasil panen bisa jauh berkurang," ujarnya.

 

Saat ini, luas lahan pertanian di Desa Segihan mencapai sekitar 100 hektare dengan rata-rata hasil panen sekitar tiga ton per hektare. Namun, keterbatasan sistem irigasi membuat pasokan air bagi sawah sangat bergantung pada kondisi cuaca.

 

Sebagai langkah antisipasi, pemerintah desa mendorong pembangunan infrastruktur pertanian, khususnya sistem irigasi yang lebih baik. Setiono berharap ada perhatian lebih dari pemerintah daerah agar petani tidak hanya bergantung pada curah hujan.

 

"Irigasi yang memadai akan sangat membantu petani menghadapi musim kemarau. Dengan pasokan air yang stabil, produktivitas pertanian bisa lebih terjaga," katanya.

 

Selain itu, pemerintah desa bekerja sama dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) untuk menyediakan sarana produksi pertanian (saprotan), seperti pupuk dan alat pertanian modern. Harapannya, dengan dukungan teknologi dan akses yang lebih baik terhadap sarana pertanian, petani bisa tetap produktif meskipun menghadapi tantangan cuaca ekstrem.

 

Pemerintah desa optimistis, dengan berbagai upaya ini, sektor pertanian di Desa Segihan dapat bertahan dan memberikan manfaat ekonomi bagi petani. "Jika akses terhadap teknologi pertanian semakin baik, produksi padi bisa lebih stabil dan tidak terlalu terdampak oleh perubahan cuaca," tutup Setiono.