Menu

Pemkab Kukar Fokus Tangani Stunting, Sekda Sunggono Tekankan Pemanfaatan Data Faktual

Kamis, 22 Mei 2025 15

Pemkab Kukar Fokus Tangani Stunting, Sekda Sunggono Tekankan Pemanfaatan Data Faktual

Pemkab Kukar Fokus Tangani Stunting, Sekda Sunggono Tekankan Pemanfaatan Data Faktual

Penulis: Jati | Editor: Zqr

TENGGARONG — Upaya pengentasan stunting di Kabupaten Kutai Kartanegara terus menjadi prioritas pemerintah daerah. Salah satu langkah nyata dilakukan melalui penandatanganan Berita Acara Serah Terima (BAST) data keluarga berisiko stunting (KRS) tahun 2024 oleh BKKBN Provinsi Kalimantan Timur kepada Pemkab Kukar, Kamis 13 Maret 2025, di Ruang Eksekutif Kantor Bupati Kukar. Sekretaris Daerah Kukar, Sunggono, turut menyaksikan langsung proses serah terima tersebut.

 

Dalam sambutannya, Sunggono menekankan pentingnya sinergi lintas sektor dalam menangani isu stunting secara komprehensif. Ia menyebut bahwa data yang diserahkan harus dijadikan dasar dalam penyusunan program intervensi, baik yang bersifat spesifik maupun sensitif, sesuai tugas dan fungsi masing-masing OPD.

 

“Adapun data keluarga berisiko stunting yang diserahkan hari ini, kami harapkan segera dikaji dan ditindaklanjuti oleh masing-masing OPD terkait. Data ini harus menjadi acuan dalam menyusun program intervensi sensitif dan spesifik sesuai dengan tugas dan kewenangan masing-masing,” katanya.

 

Sunggono juga mengingatkan pentingnya validitas data. Ia mengkritisi kebiasaan perencanaan berbasis asumsi dan mendorong OPD untuk lebih aktif dalam menggali informasi faktual di lapangan agar kebijakan yang diambil benar-benar tepat sasaran.

 

“Kalau kita sudah tahu data secara faktual, kita bisa merancang intervensi yang tepat. Jangan hanya berdasarkan kertas, karena bisa saja tidak sesuai kondisi di lapangan,” tambahnya.

 

Lebih jauh, ia menyampaikan bahwa Pemkab Kukar saat ini mengusung pendekatan "New Zero Stunting", yang mengedepankan pencegahan sebagai strategi utama. Pendekatan ini didukung oleh pendampingan medis bagi anak-anak yang terindikasi stunting, termasuk pengawasan langsung oleh dokter anak.

 

Langkah strategis ini diyakini mampu menekan angka stunting secara signifikan dan mempercepat pencapaian target nasional. Sunggono pun optimistis, kolaborasi dengan BKKBN dan stakeholder lainnya akan membawa dampak positif yang berkelanjutan.