Menu

Lurah Loa Ipuh Perkuat Peran RT dalam Pengelolaan Bank Sampah

Rabu, 5 Maret 2025 8

Lurah Loa Ipuh Perkuat Peran RT dalam Pengelolaan Bank Sampah

Lurah Loa Ipuh Perkuat Peran RT dalam Pengelolaan Bank Sampah

Penulis: Jati | Editor: Zqr

TENGGARONG – Pemerintah Kelurahan Loa Ipuh, Kecamatan Tenggarong, terus berupaya meningkatkan kesadaran lingkungan warganya melalui pendekatan kolaboratif. Salah satu strategi yang kini digencarkan adalah membentuk bank sampah di tingkat RT sebagai tindak lanjut program One Zero Waste dari Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).

 

Lurah Loa Ipuh, Erri Suparjan, mengatakan bahwa pihaknya telah menyurati seluruh RT untuk mengelola sampah secara mandiri. Setiap RT diharapkan aktif membentuk kelompok pengelola sampah agar pengurangan limbah rumah tangga bisa lebih optimal.

 

"Kalau bicara penanganan sampah, kami masih konsern. Sudah membuat surat ke RT untuk fokus penanganan sampah," ucapnya.

 

Langkah ini didukung alokasi dana dari bantuan RT yang difokuskan pada kegiatan pemilahan dan pengelolaan sampah. Tujuannya, menjadikan pengelolaan sampah sebagai kegiatan produktif bernilai ekonomis.

 

Menurut Erri, saat ini sudah terdapat enam bank sampah aktif di Kelurahan Loa Ipuh, seperti Bank Sampah Seroja, Mangkuraja 1, dan Rotok Etam. Bank-bank ini dikelola warga dan terus dibina agar mampu menyerap lebih banyak limbah rumah tangga.

 

"Bank sampah ini jadi salah satu strategi untuk memastikan sampah dikelola dengan tepat dan punya nilai ekonomi," jelasnya.

 

Selain pengumpulan sampah, pemerintah kelurahan juga menggelar pelatihan tentang pemilahan sampah dan pentingnya pengelolaan berbasis rumah tangga. Hal ini untuk menanamkan kesadaran sejak dari lingkungan keluarga.

 

"Kesadaran masyarakat adalah kunci. Karena kalau tidak dipilah sejak awal, bank sampah pun tidak bisa bekerja optimal," imbuhnya.

 

Inisiatif ini juga menyasar sekolah dan UMKM dengan melibatkan komunitas lokal. Pemerintah kelurahan mulai menjalin kemitraan dengan sekolah-sekolah untuk menjalankan lomba kebersihan dan pelatihan daur ulang.

 

Program ini juga didukung oleh komunitas peduli lingkungan dan pelaku usaha kecil yang turut berperan aktif dalam menyukseskan gerakan pengurangan sampah.

 

"Kami ingin ini tidak sekadar program formalitas, tapi menjadi budaya baru di tengah warga," pungkasnya.